The Beatles
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
| The Beatles | |
|---|---|
| Latar belakang | |
| Asal | Liverpool, Inggris |
| Genre | Rock, Pop |
| Tahun aktif | mulai:1960 batal:1970 |
| Label | Parlophone, Peacock, Vee-Jay, Capitol Records, United Artist, Apple |
| Artis terkait | The Quarrymen, Billy Preston, Plastic Ono Band |
| Situs web | thebeatles |
| Mantan anggota |
|
The Beatles adalah kelompok pemusik Inggris beraliran rock, dibentuk di Liverpool
pada tahun 1960, seringkali dianggap sebagai pemusik tersukses secara
komersial dan paling banyak mendapat pujian dalam musik populer. Sejak
tahun 1962, kelompok ini terdiri dari John Lennon (gitar ritem, vokal), Paul McCartney (gitar bass, vokal), George Harrison (gitar utama, vokal), Ringo Starr (drum, vokal). Bermula dari aliran skiffle dan rock and roll 1950-an, kelompok ini nantinya memainkan musik dalam berbagai genre mulai dari folk rock sampai rock psikedelik, memasukkan juga unsur musik klasik dan elemen lain dengan cara inovatif. The Beatles dipandang sebagai perwujudan ide-ide progresif, berpengaruh terhadap revolusi sosial budaya dekade 60-an.
Awalnya 5 orang terdiri dari Lennon, McCartney, Harrison, Stuart Sutcliffe (bas) dan Pete Best (drum), The Beatles hanya terkenal di klub-klub Liverpool dan Hamburg
selama 3 tahun mulai tahun 1960. Sutcliffe hengkang tahun 1961, dan
Best diganti Starr tahun berikutnya. Beatles ditempa jadi profesional
oleh seorang pengusaha toko musik bernama Brian Epstein setelah ia jadi
manajer mereka dan potensi musik dipoles oleh produser George Martin. Akhir 1962, Beatles sudah mendapatkan kesuksesan di Britania Raya dengan singel pertama Love Me Do.
Sepanjang tahun berikut, mereka melakukan tur internasional sampai 1966
dan berkonsentrasi merekam album di dalam negeri sampai bubar tahun
1970. Karier solo masing-masing dibilang sukses tapi Lennon terbunuh di New York City tahun 1980 dan Harisson meninggal karena kanker tahun 2001. McCartney dan Starr masih aktif bermusik.
Dalam tahun-tahun rekaman album studio, Beatles merilis karya-karya yang dinilai terbaik oleh kritikus, salah satunya Sgt. Pepper's Lonely Hearts Club Band
(1967), dipuji sebagai karya agung. Empat dekade setelah bubar,
musiknya masih populer. Mereka memiliki lebih dari satu album nomor 1 di
tangga lagu Britania Raya dan bertengger paling lama dibanding pemusik manapun. Berdasarkan RIAA, mereka adalah pemusik yang menjual album terbanyak di Amerika Serikat. Tahun 2008, majalah Billboard merilis daftar musikus dengan penjualan terbesar sepanjang sejarah Hot 100 untuk merayakan 15 tahun hari jadi tangga lagu singel Amerika dimana The Beatles berada di nomor satu. Tujuh kali mendapat Grammy Awards, 15 Ivor Novello Awards dari British Academy of Songwriters, Composers and Authors, The Beatles secara kolektif dimasukkan dalam kompilasi majalah TIME sebagai satu dari 100 orang paling berpengaruh di abad ke-20
Abbey Road, Let It Be dan perpecahan
Gedung Apple Corps di 3 Savile Row, London
Walaupun Let It Be merupakan album terakhir The Beatles, sebagian besar lagunya direkam sebelum pengerjaan Let It Be. Sebenarnya diberi judul Get Back,
Let It Be berasal dari ide Martin untuk McCartney: untuk menyiapkan
material baru dan "menampilkannya di hadapan penonton secara langsung
untuk pertama kalinya – dalam rekaman dan dalam film. Dengan kata lain
membuat album langsung dari material baru yang belum pernah dilakukan
sebelumnya" ("perform it before a live audience for the very first
time—on record and on film. In other words make a live album of new
material, which no one had ever done before.") Sebagian besar material
diolah studio selama berjam-jam seperti yang direkam dalam film oleh Michael Lindsay-Hogg.
Martin berkata bahwa reherseal dan perekaman yang dilakukan di
sepanjang Januari 1969 itu "bukanlah pengalaman yang menyenangkan sama
sekali. Saat itu merupakan waktu dimana hubungan antar-personel The
Beatles mencapai titik terendah" ("not at all a happy ... experience. It
was a time when relations between The Beatles were at their lowest
ebb.") Jengkel oleh sikap Lennon maupun McCartney, Harrison berhenti
selama satu minggu. Ia kembali dengan pemain keyboard Billy Preston yang berpartisipasi di 10 hari terakhir sesi rekaman dan diberi kredit pada singel Get Back-musisi
lain di luar The Beatles yang satu-satunya menerima pengakuan resmi
semacam itu dalam album mereka. Para personel The Beatles gagal mencapai
kesepakatan untuk memilih lokasi konser dengan menolak beberapa konsep
seperti di atas kapal laut, padang pasir Tunisia dan Colosseum. Akhirnya, pertunjukkan langsung terakhir mereka, bersama Preston difilmkan di atap gedung Apple Corps di 3 Savile Row, London pada tanggal 30 Januari 1969.
Teknisi bernama Glyn Johns
bekerja berbulan-bulan membantu pengerjaan album Get Back sementara
pada saat yang sama masing-masing personel mengurus hal lain. Konflik
kembali memuncak berkaitan dengan semakin diperlukannya seorang
penasihat keuangan sepeninggal Epstein. Lennon, Harrison dan Starr lebih
memilih Allen Klein yang juga mengurus kontrak untuk The Rolling Stones dan grup musik Inggris lain di Amerika Serikat. McCartney menginginkan John Eastman, kakak Linda Eastman (kelak dinikahi McCartney pada tanggal 12 Maret, 8 hari sebelum pernikahan Lennon dan Yoko Ono). Tidak ada kesepakatan, jadi keduanya ditunjuk namun masalah semakin bertambah banyak.
George Martin kaget saat McCartney menghubunginya untuk memproduksi album lain, berhubung sesi Get Back
sudah seperti “pengalaman yang tidak menyenangkan" ("a miserable
experience") dan berkata "akhir jalan dari kami semua…mereka telah
menjadi orang-orang yang tak menyenangkan-bagi diri mereka sendiri
maupun orang lain" ("thought it was the end of the road for all of us...
they were becoming unpleasant people—to themselves as well as to other
people.") Sesi rekaman Abbey Road mulai di akhir Februari. Lennon
menolak format yang diajukan Martin untuk konsep "potongan musik yang
bergerak terus menerus" ("a continuously moving piece of music"), dan
menginginkan idenya sendiri agar lagu-lagu McCartney ditaruh di sisi
album yang terpisah. Format akhir dihasilkan dengan lagu-lagu komposisi
secara individu di side pertama dan side kedua berisi medley, hasil dari
kompromi dengan McCartney. Pada tanggal 4 Juli, sementara pengerjaan
album sedang dalam proses, singel solo pertama individu dirilis oleh
Lennon "Give Peace a Chance", dengan kredit Plastic Ono Band. Penyelesaian lagu penutup Abbey Road "I Want You (She's So Heavy)"
pada tanggal 20 Agustus 1969 adalah terakhir kalinya keempat personel
bersama-sama dalam studio yang sama. Lennon keluar dari grup pada
tanggal 20 September namun tidak mengumumkan kepada publik sampai
masalah-masalah hukum bisa diselesaikan.
Dirilis setelah 6 hari keluarnya John, Abbey Road terjual 4 juta kopi dalam waktu 2 bulan dan menduduki puncak tangga lagu Inggris selama 11 minggu. Lagu kedua, balada Something,
juga dirilis sebagai singel – lagu pertama dan satu-satunya karya
Harrison yang muncul di side A The Beatles. Abbey Road mendapat beragam
komentar dan bagian medley dapat diterima umum. Allmusic
berkomentar: "a fitting swan song for the group" yang berisi "beberapa
harmoni terbesar pernah yang didengar dari rekaman lagu rock" ("some of
the greatest harmonies to be heard on any rock record".) MacDonald
menyebutnya "erratic and often hollow": "Jika bukan karena masukan
McCartney sebagai perancang Long Medley… Abbey Road akan kekurangan
persamaan kesatuan dan pertalian yang membuatnya lebih baik daripada
yang sebenarnya" ("Had it not been for McCartney's input as designer of
the Long Medley... Abbey Road would lack the semblance of unity and
coherence that makes it appear better than it is.") Martin mengatakan
bahwa album ini merupakan terfavoritnya secara personal dari semua album
The Beatles; Lennon mengatakan album itu "kompeten" ("competent") tapi
"tidak punya kehidupan di dalamnya" ("no life in it"), dan sekali lagu
mengejek lagu berjudul "Maxwell's Silver Hammer" dengan komentar "ada
lagi musik Paul yang nenek-nenek" ("more of Paul's granny music").
Teknisi rekaman Geoff Emerick mengatakan bahwa penggantian tabung vakum audio mixer
studio dengan yang bertransistor memproduksi suara yang kurang kencang,
sehingga keempat personel sempat frustrasi dengan suara yang lebih
kecil dan kurang dentuman.
Album Get Back masih belum terselesaikan, dan sebuah lagu ciptaan Harrison yang berjudul I Me Mine dijadikan sebagai lagu penutup direkam pada tanggal 3 Januari 1970. Pada saat itu, Lennon berada di Denmark dan tidak berpartisipasi. Untuk menuntaskan pengerjaan album yang sekarang sudah diberi judul baru Let It Be, March Klein memberikan rekaman tape sesi Get Back kepada produser Amerika Phil Spector. Dikenal akan pendekatan Wall of Sound-nya, Spector telah memproduseri singel solo Lennon baru-baru itu, Instan Karma.
Phil Spector meremix, mengedit, menyambung dan meng-overdub (menambah
suara) terhadap rekaman sebelumnya yang dimaksudkan bernuansa "live".
McCartney tidak puas terhadap hasil kerja Spector terhadap material,
terutama orkestrasinya terhadap lagu The Long and Winding Road yang mengikutsertakan paduan suara dan permainan 34 buah alat musik secara orkestra.
McCartney mencoba menghentikan perilisan versi Spector namun tidak
berhasil. Secara resmi ia mengumumkan keluar dari The Beatles pada
tanggal 10 April, satu minggu sebelum perilisan album solo pertamanya,
McCartney. Rekaman pre-rilis McCartney menyertakan surat pernyataan yang
berisi keputusannya untuk keluar dari The Beatles dan
harapan-harapannya pada masa depan.
Pada tanggal 8 Mei, Let It Be yang diproduseri oleh Spector akhirnya dirilis. Singel penyerta The Long and Winding Road adalah singel terakhir mereka yang dirilis di Amerika Serikat, tapi tidak di Inggris. Film dokumenter Let It Be ikut menyusul dirilis pada bulan yang sama dan pada Academy Award tahun berikutnya memenangkan Academy Award for Best Original Score. The Sunday Telegraph
mengeluarkan komentar negatif "sebuah film yang sangat jelek dan salah
satu yang menyentuh…tentang keretakan sekeluarga bersaudara yang pernah
tampak langgeng, menenangkan dan sempurna secara geometris" ("a very bad
film and a touching one ... about the breaking apart of this
reassuring, geometrically perfect, once apparently ageless family of
siblings.") Lebih dari satu kritikus berkomentar tentang beberapa lagu
yang terdengar lebih bagus di film daripada di albumnya sendiri. Melihat
banyaknya nada negatif, cenderung mennghina, Allmusic
berkomentar: "Secara keseluruhan dipandang rendah... McCartney secara
khusus menghasilkan beberapa permata: Let It Be yang bernuansa gospel
dan berisikan salah satu lirik terbaiknya; Get Back, salah satu karya
rock-nya yang paling kencang; dan The Long and Winding Road-nya yang
merdu, tapi dihancurkan oleh overdub tangan-berat Spector" ("on the
whole underrated... McCartney in particular offers several gems: the
gospel-ish 'Let It Be', which has some of his best lyrics; 'Get Back',
one of his hardest rockers; and the melodic 'The Long and Winding Road',
ruined by Spector's heavy-handed overdubs.") McCartney mengajukan
gugatan untuk pembubaran The Beatles pada tanggal 31 Desember 1970.
Namun begitu, perselisihan yang menyangkut masalah-masalah di dalamnya
tidak berakhir sampai tahun 1975.

Setelah bubar (1970–kini)
1970-an
Lennon, McCartney, Harrison dan Starr masing-masing merilis album
solo pada tahun 1970, selanjutnya ada beberapa kali kerja sama antar
satu atau lebih orang mantan personel. Album Ringo Starr, Ringo
(1973) adalah satu-satunya album yang berisi komposisi dan pertunjukkan
keempat mantan personel, tapi dalam lagu yang terpisah. Berkolaborasi
dengan Starr, Harrison menyelenggarakan The Concert for Bangladesh di New York City pada bulan Agustus 1971 dengan musisi India, Ravi Shankar. Selain dari jam session yang tak dirilis pada tahun 1974 (nanti dirilis sebagai bootleg dengan judul A Toot and a Snore in '74), Lennon dan McCartney tak pernah rekaman bersama lagi.
Dua LP dobel lagu-lagu terbaik The Beatles dikompilasikan oleh Allen Klein, 1962–1966 dan 1967–1970, dirilis pada tahun 1973, pertama kali lewat Apple Records. Secara umum dikenal sebagai Red Album dan Blue Album, masing-masing mendapat penghargaan Multi-Platinum certification di Amerika Serikat dan Platinum
certification di Inggris. Antara tahun 1976 dan 1982, EMI/Capitol
merilis gelombang album kompilasi The Beatles tanpa masukan dari mantan
anggota band. Satu-satunya album yang menyertakan material yang tak
terilis sebelumnya adalah The Beatles at the Hollywood Bowl
(1977). Rekaman konser pertama The Beatles yang secara resmi dirilis
tersebut berisi seleksi dari 2 penampilan The Beatles saat manggung di
tur Amerika antara tahun 1964 dan 1965. Setelah rilis internasional
album asli versi Inggris dalam bentuk CD pada tahun 1987, EMI
menghapuskan kompilasi-kompilasi terakhir – termasuk the Hollywodd Bowl dari katalognya.
Musik dan ketenaran The Beatles yang masih tersisa secara komersil
dieksploitasi dalam berbagai cara, di luar kendali mantan anggotanya. All This and World War II (1976) adalah film nonfiksi yang mengkombinasikan potongan berita Perang Dunia II dengan lagu latar The Beatles yang dinyanyikan oleh penyanyi lain. Musikal Broadway berjudul Beatlemania
dipentaskan pada awal tahun 1977 cukup sukses memainkan cerita tentang
nostalgia The Beatles. The Beatles mencoba memboikot perilisan Live! at the Star-Club in Hamburg, Germany;1962 namun gagal. Album tersebut berisi kompilasi rekaman yang dibuat pada saat mereka sedang tampil di Hamburg, tapi direkam dengan tape dari mesin perekam menggunakan sebuah mikrofon. Sgt. Pepper's Lonely Hearts Club Band (1978), sebuah film musikal yang menampilkan Bee Gees dan Peter Frampton,
gagal di pasaran dan dianggap "kegagalan yang artistik" ("artistic
fiasco"). Pada tahun 1979, semua mantan anggota The Beatles menuntut
produser Beatlemania dan mendapat ganti rugi satu juta dollar. Harrison
berkomentar "Orang berpikir The Beatles seperti domain umum. Anda tidak
bisa seenaknya mencomot material The Beatles" ("People were just
thinking The Beatles were like public domain. You can't just go around
pilfering The Beatles' material.")
1980-an
Lennon ditembak dan meninggal dunia pada tanggal 8 Desember 1980 di New York City. Sebagai ucapan personal, Harrison menulis All Those Years Ago, lagu tentang waktu-waktunya bersama The Beatles yang direkam sebelum kematian Lennon. Dengan istrinya Linda,
McCartney berkontribusi dalam vokal latar, dan Starr pada drum. Lagu
tersebut dinyanyikan ulang dengan lirik baru serta dirilis sebagai
singel pada Mei 1981. Karya individu McCartney, Here Today, muncul dalam album Tug of War pada bulan April 1982. Pada tahun 1987, Harrison merilis album yang berjudul album Cloud Nine yang berisi When We Was Fab, sebuah lagu yang menceritakan masa-masa Beatlemania.
The Beatles diabadikan dalam Rock and Roll Hall of Fame pada tahun 1988. Harrison dan Starr menghadiri upacara beserta janda Lennon, Yoko Ono dan dua putranya Julian dan Sean.
McCartney batal datang dengan melakukan konferensi pers, "Setelah 20
tahun, The Beatles masih punya banyak selisih urusan yang saya harap
dapat diselesaikan mulai sekarang. Sayangnya, mereka tidak mau, jadi
saya merasa seperti seorang munafik yang melambaikan tangan dan
tersenyum pada mereka dalam reuni palsu" ("After 20 years, The Beatles
still have some business differences which I had hoped would have been
settled by now. Unfortunately, they haven't been, so I would feel like a
complete hypocrite waving and smiling with them at a fake reunion.")
Tahun berikutnya, EMI/Capitol mengabulkan tuntutan The Beatles yang
sudah puluhan tahun mengenai royalti dan memberikan label resmi terhadap
material yang tak terilis sebelumnya.
1990-an
Live at the BBC,
perilisan resmi pertama yang berisikan pertunjukkan The Beatles yang
tidak dirilis dalam 17 tahun terakhir, akhirnya muncul pada tahun 1994.
Pada tahun yang sama, McCartney, Harrison dan Starr melakukan reuni
untuk proyek The Beatles Anthology, yang sebenarnya sudah dikerjakan mulai akhir 1960-an oleh Neil Aspinall. Awalnya sebagai manajer perjalanan dan kemudian asisten personal The Beatles, Aspinall mulai mengumpulkan material untuk film dokumenter setelah ia menjadi direktur Apple Corps
pada tahun 1968. Mendokumentasikan sejarah The Beatles, proyek ini
meliputi perilisan banyak rekaman-rekaman yang tak dirilis; McCartney,
Harrison dan Starr juga menambah beberapa permainan alat musik dan vokal
baru ke 2 lagu demo yang direkam Lennon di akhir 1970-an. Pada tahun
1995 dan 1996, proyek tersebut menghasilkan 5 seri televisi, video
volume-8 dan 3 set box CD (berisi 2). Dua lagu demo Lennon, Free as a Bird dan Real Love masing-masing dirilis lagi sebagai singel. Box CD menyertakan karya Klaus Voorman, sang kreator sampul album Revolver
pada tahun 1966. Penjualan mencapai kesukesasan besar dan seri
televisinya telah ditonton lebih dari 400 juta orang di seluruh dunia.
2000-an
1, sebuah kompilasi album dari tiap lagu nomor satu di tangga lagu Britania Raya dan Amerika Serikat
dirilis pada tanggal 13 November 2000. Album tersebut menjadi album
dengan penjualan tercepat sepanjang masa, pada minggu pertama mencapai
3,6 juta kopi dan lebih dari 12 juta kopi dalam 3 minggu di seluruh
dunia. Di 28 negara, album tersebut menduduki tangga lagu di nomor satu,
termasuk di Inggris dan Amerika Serikat. Pada April 2009, album ini
telah terjual lebih dari 31 juta kopi dan menjadi album dekade yang
paling laris di Amerika Serikat.
Harrison meninggal dunia karena kanker paru-paru pada tanggal 29 November 2001. McCartney dan Starr bersama musisi-musisi lain ikut mengadakan Concert for George yang diorganisasikan oleh Eric Clapton dan janda mendiang Harrison, Olivia. Konser diselenggarakan di Royal Albert Hall
di hari peringatan satu tahun kematian Harrison. Selain lagu yang
dikomposisikan untuk The Beatles dan karier solonya, konser itu juga
mengikutsertakan musik tradisional India yang disukai Harrison dan ikut mempengaruhi warna musik The Beatles. Pada tahun 2003, Let It Be... Naked, versi baru dari Let It Be
yang dikerjakan McCartney. Salah satu perbedaan utamanya dengan album
asli adalah penghilangan aransemen alat musik gesek asli. Album ini
masuk 10 besar dalam tangga lagu di Inggris maupun Amerika Serikat.
Lagu The Beatles digunakan sebagai lagu latar Cirque du Soleil Las Vegas. George Martin dan putranya Giles meremix dan menyambungkan 130 buah rekaman The Beatles untuk menghasilkan album berjudul Love,
dengan cara "menghidupkan kembali semua periode musical The Beatles
dalam peridoe yang sangat singkat" ("a way of re-living the whole
Beatles' musical lifespan in a very condensed period"). Pertunjukkan
tersebut dibuka secara resmi pada bulan Juni 2006 dan album Love dirilis
pada bulan November. McCartney dan Starr menghadiri satu tahun acara
dan muncul dalam acara Larry King Live bersama Ono dan Olivia Harrison. Pada tahun 2007, dikabarkan McCartney berniat menyelesaikan Now and Then, demo ketiga Lennon yang dikerjakan dalam sesi Anthology.
Karya tersebut akan dikreditkan dengan komposisi Lennon/McCartney
dengan penambahan versi baru, dan juga menyertakan lagu dengan gebukan
drum oleh Starr dan rekaman gitar Harrison.
Pada bulan Maret 2008, pengacara The Beatles ditunjuk untuk mencegah
distribusi rekaman-rekaman pertunjukkan Starr yang tak terilis pada saat
pertunjukkan pertamanya di The Star Club, Hamburg pada tahun 1962. Pada bulan November, McCartney mendiskusikan keinginannya agar Carnival of Light, sebuah rekaman eksperimental berdurasi 14 menit yang direkam The Beatles di Studio Abbey Road pada tahun 1967 dapat dirilis secara resmi. McCartney mengadakan konser amal pada tanggal 4 April 2009 di Radio City Music Hall untuk David Lynch Foundation dengan penampilan berbagai musisi, termasuk Starr. The Beatles: Rock Band, sebuah video game
musik dari serial Rock Band dirilis pada tanggal 9 September 2009. Pada
hari yang sama, 12 buah album asli The Beatles yang sudah dipoles, Magical Mystery Tour dan kompilasi Past Masters dirilis secara bersamaan.
Pengaruh
Musisi-musisi yang mempengruhi The Beatles pada awalnya antara lain Elvis Presley, Little Richard dan Chuck Berry,
yang lagu-lagunya dinyanyikan ulang lebih sering daripada karya musisi
lain dalam pertunjukan-pertunjukkan mereka. Pada saat satu tempat
tinggal dengan Little Richard di Star Club Hamburg
dari April-Mei 1962, ia menyarankan pada mereka agar dapat membawakan
lagu-lagunya dengan teknik yang lebih tepat. Tentang Elvis, Lennon
mengatakan "Tidak ada yang benar-benar mempengaruhi saya sampai saya
mendengar Elvis. Jika tidak ada Elvis, pasti tidak akan ada The Beatles"
("Nothing really affected me until I heard Elvis. If there hadn't been
Elvis, there would not have been The Beatles".) Pengaruh-pengaruh lain
didapat dari Buddy Holly, Eddie Cochran, Carl Perkins, Roy Orbison dan The Everly Brothers.
The Beatles tetap menyerap pengaruh dari musisi lain jauh setelah
mereka mendapatkan kesukesan awal, seringkali menemukan cara bermusik
dan menulis lirik yang baru dengan mendengarkan karya-karya mereka
seperti Bob Dylan, Frank Zappa, The Byrds dan The Beach Boys, dengan album tahun 1966-nya yang berjudul Pet Sounds
membuat kagum dan menginspirasi McCartney. Martin mengatakan, "tanpa
Pet Sounds, Sgt, Pepper tidak akan tercipta…Pepper adalah upaya untuk
menyamai Pet Sounds" ("Without Pet Sounds, Sgt. Pepper wouldn't have
happened... Pepper was an attempt to equal Pet Sounds.")
Genre
Berawal dari grup musik skiffle, The Beatles selanjutnya memainkan musik bergenre rock and roll 1950-an serta berbagai variasi musik pop. Karena luasnya gaya bermusik yang mereka mainkan, Lennon berkomentar mengenai album Beatles for Sale:
"Kau bisa menyebut album baru kami sebuah LP country-dan-Western
Beatles" ("You could call our new one a Beatles' country-and-western
LP"), sementara Allmusic secara khusus memuji album Rubber Soul sebagai sebuah pengaruh besar dalam pergerakan musik folk rock. Dimulai dengan penggunaan kuartet alat musik gesek di lagu Yesterday, mereka mulai memasukkan unsur musik klasik.
Genre musik lainnya mulai diberikan pada tahun 1966 melalui lagu B-side di singel Paperback Writer yang berjudul Rain, didefinisikan oleh Martin Strong dalam The Great Rock Discography
sebagai "the first overtly psychedelic Beatles' record" ("kelahiran
pertama rekaman Beatles yang bernuansa psikedelik"). Di antara nomor
psikedelik lainnya mulai direkam seperti Tomorrow Never Knows, Strawberry Fields Forever, Lucy in the Sky with Diamonds, dan I Am the Walrus. Pengaruh musik tradisional India muncul dalam lagu-lagu yang diciptakan Harrison seperti Love You To dan Within You Without You, yang menurut Gould, "to replicate the raga form in miniature". ("meniru raga dalam bentuk miniatur").
Dalam White Album
semakin nampak kompleksitas dan ragam warna musik yang dikreasikan The
Beatles secara individu antara lain ditunjukkan dari lagu Revolution 9, karya musique concrète ("musik konkrit") Lennon yang dipengaruhi oleh Yoko Ono; lagu country karya Starr yang berjudul Don't Pass Me By; lagu balada rock Harrison While My Guitar Gently Weeps; dan "proto-metal" McCartney, Helter Skelter.
Kontribusi George Martin
Kedekatan George Martin dengan The Beatles sebagai produser membuatnya sebagai kandidat utama yang mendapat titel informal "fifth Beatle". (Beatle kelima). Ia mengarahkan untuk memberikan sentuhan musik klasik dalam berbagai cara, contohnya lagu Yesterday,
merupakan salah satu idenya. Awalnya The Beatles kurang antusias dengan
konsep tersebut namun akhirnya menjadi hal yang menguntungkan buat
mereka. Menurut Gould:"as Lennon and McCartney became progressively more
ambitious in their songwriting, Martin began to function as an informal
music teacher to them" ("Saat Lennon dan McCartney semakin ambisius
secara progresif dalam menulis lirik lagu. Martin mulai berfungsi
sebagai guru musik yang informal bagi mereka.") Hal ini juga bertepatan
dengan kesediaannya untuk bereksperimen menurut keinginan mereka –
seperti menambahkan nuansa barok terhadap suatu lagu, dengan kata lain
memfasilitasi perkembangan kreatif mereka. Selain mengaransemen orkestra, Martin juga sering berkontribusi memainkan piano, organ dan brass.
Berkomentar mengenai perekaman Sgt. Pepper, Martin berkata,
"'Sergeant Pepper' itself didn't appear until halfway through making the
album. It was Paul's song, just an ordinary rock number and not
particularly brilliant as songs go ... Paul said, 'Why don't we make the
album as though the Pepper band really existed, as though Sergeant
Pepper was making the record? We'll dub in effects and things.' I loved
the idea, and from that moment on it was as though Pepper had a life of
its own." (Sergeant Pepper itu sendiri belum muncul sampai setengah
jalan pembuatan album. Itu adalah lagu Paul, lagu rock biasa dan tidak
cukup menarik seperti lagu lain… Paul berkata , ‘ kenapa tidak kita buat
albumnya seakan-akan band Pepper benar-benar ada, seolah-olah Sergeant
Pepper yang membuat rekamannya? Kita akan tambahkan efek dub dan hal-hal
lainnya.’ Saya suka idenya dan dari sejak itu seolah-olah Pepper
mempunyai nyawanya sendiri.") Mengingat betapa kuatnya lagu itu
dibanding komposisi Lennon, Martin berkata: "Compared with Paul's songs,
all of which seemed to keep in some sort of touch with reality, John's
had a psychedelic, almost mystical quality ... John's imagery is one of
the best things about his work—"tangerine trees", "marmalade skies",
"cellophane flowers" ... I always saw him as an aural Salvador DalĂ,
rather than some drug-ridden record artist. On the other hand, I would
be stupid to pretend that drugs didn't figure quite heavily in The
Beatles' lives at that time. At the same time they knew that I, in my
schoolmasterly role, didn't approve ... Not only was I not into it
myself, I couldn't see the need for it; and there's no doubt that, if I
too had been on dope, Pepper would never have been the album it was"
("Dibandingkan dengan lagu-lagunya Paul, yang semuanya karyanya tampak
menjalin sentuhan dengan kenyataan, lagu John berkarakter psikedelik,
kualitasnya hampir mistis... Perumpamaan John adalah salah satu yang
terbaik dalam-dalam karyanya-"tangerine trees", "marmalade skies",
"cellophane flowers" ...Saya selalu melihatnya sebagai Salvador Dali
aural, daripada seorang artis rekaman yang kecanduan narkotika. Di sisi
lain, saya pasti bodoh jika pura-pura tidak tahu bahwa narkotika tidak
turut berpengaruh besar dalam kehidupan The Beatles pada saat itu. Pada
saat yang sama mereka mengetahui bahwa, dalam peran sebagai kepala
sekolah, saya tidak setuju…Bukan hanya saya tidak menggunakannya, saya
tak melihat perlunya hal itu; sudah nyata, jika saya juga kecanduan,
Pepper tidak akan pernah menjadi album yang besar.")
Di studio
Studio Abbey Road (2007)
The Beatles memanfaatkan teknologi secara inovatif dan memperlakukan studio
itu sendiri sebagai instrumen. Mereka meminta Martin dan teknisi
rekaman bereksperimen atau mencoba hal baru yang "mungkin bisa
menghasilkan suara bagus". Pada saat yang sama mereka juga memanfaatkan
kejadian-kejadian tertentu secara kreatif seperti feedback gitar yang
tak disengaja, resonansi botol gelas atau suara kaset yang diputar
terbalik. Hal-hal seperti ini didukung oleh tangan dingin Martin dan
teknisi EMI seperti Norman Smith, Ken Townsend dan Geoff Emerick yang semuanya berkontribusi besar mulai album Rubber Soul, khususnya Revolver dan seterusnya. Dengan banyak akal dalam studio didapatkan metode efek suara, penempatan mikrofon yang tidak biasa, rekaman tape, double tracking, dan vari speed. Mereka juga memadukan alat musik gesek, brass, dan alat musik India seperti sitar (bisa didengar di lagu Norwegian Wood (This Bird Has Flown) dan swarmandal (di lagu Strawberry Fields Forever). Mereka juga menggunakan alat musik elektronik seperti mellotron (di intro Strawberry Fields Forever) dan clavioline (di lagu Baby, You're a Rich Man).


0 komentar:
Posting Komentar